Translate

Kamis, 19 Februari 2009

KONSTRIBUSI SEORANG GURU SAINS DALAM MENCETAK SEORANG SAINTIS.

Pada tahun 1896 Becquerel menemukan radiasi yang sifatnya sama dengan sinar-X dan dipancarkan dari senyawa uranium dan selanjutnya diketahui bahwa radiasi tersebut terdiri dari sinar alpha, beta dan gamma. Pada tahun 1901, Becquerel membawa Radium dari London ke Paris dan mendapatkan bahwa dirinya terkena radiasi pada kulit di bagian dadanya. Ini diketahui sebagai kasus pertama kerusakan kulit yang disebabkan oleh Radium.

Pada tahun 1945 teori relatifitas Einstein menuai produk, yaitu peledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Antara 100.000 hingga 200.000 orang tewas seketika dan puluhan ribu lainnya tewas akibat leukemia, kanker, muntah-muntah, dan diare yang diakbatkan oleh radiasi bahan radioaktif. Radiasi ini juga dapat menyebabkan katarak, kebotakan, dan kemandulan. Karena dalam satu ledakan bom nuklir, jumlah energi yang besar terlepas dalam beberapa bentuk, yaitu 40 - 60 persen menjadi ledakan, 30 - 50 persen menjadi radiasi panas, 50 persen menjadi radiasi ionisasi, dan 5 - 10 persen menjadi debu radioaktif sisa. Energi awal sebuah ledakan nuklir dilepaskan dalam bentuk radiasi sinar gamma dan partikel neutron. Radiasi ini diserap material di sekeliling bom hingga memanaskan material-material tersebut dan membakarnya untuk membentuk bola api rakasasa dalam waktu sepersejuta detik. Oleh karena suhu yang sangat tinggi (hingga 300 juta derajat Celsius), semua material di dalam bola api akan berubah wujud menjadi gas dan menciptakan suatu perbedaan tekanan yang tinggi yang pada akhirnya membentuk gelombang kejut yang dapat menjalar hingga belasan kilometer dan menghancurkan apapun yang dilewatinya. Di Hiroshima jalaran panas berlangsung selama 20 menit dan menghancurkan gedung serta rumah-rumah yang dilewatinya. Radiasi sinar gamma yang dihasilkan dari sebuah ledakan nuklir dapat menumbuk partikel atmosfer sehingga menciptakan elektron berenergi tinggi. 

Masalah lain yang sampai saat ini masih berlangsung adalah efek yang ditimbulkan berkenaan dengan tanaman transgenic. Transgenik atau tanaman hasil rekayasa genetika, akan menimbulkan berbagai hal, salah satunya adalah munculnya efek samping yang tidak bisa diprediksi terhadap kesehatan dan lingkungan Dimana efek dari penggunaan tanaman ini apabila dikonsumsi, bisa mengakibatkan alergi atau keracunan. Contohnya gen mitionin dari brazil nut yang dimasukkan ke dalam gen kedelai, bisa mengakibatkan alergi, dampak lain dari tanaman transgenic adalah hama baru yang resistan. Kasus yang terjadi tahun 1989 itu menyebabkan 37 orang meninggal dan sekitar 1500 menderita cacat akibat mengonsumsi L-Tripotan, sebuah makanan kesehatan yang mengandung bahan transgenik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh YLKI dalam kurun waktu 14 November hingga 24 Desember 2001, menyebutkan ada lima merek susu formula, tiga merek kecap, tiga merek kentang, tiga merek jagung dan tiga merek mie instan mengandung bahan hasil olahan tanaman transgenik. Itu pun masih terbatas pada produk yang diteliti YLKI. Penelitian masih terus berlanjut dan kemungkinan jumlah itu terus meningkat. Sementara keamanan produk transgenik masih belum bisa dipastikan. Berbagai hal diatas adalah hasil dari penerapan ilmu sains dengan berbagai cabang ilmunya.

Guru sains sangat berperanan dan mempunyai konstribusi yang tidak sedikit dalam berbagai efek samping yang ditimbulkan sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang telah ditransferkan pada peserta didiknya. Karena hampir semua saintis dunia adalah sebagai hasil cetakan atau produk pengajaran dari guru sains mereka. Oleh karena itu seorang guru sains saat menyampaikan berbagai keunggulan, kemajuan dan produk sains dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia, yang akan menyebabkan para siswanya berdecak kagum, penasaran dan sangat ingin mencoba, selayaknya pula guru menyampaikan berbagai hal. Pertama efek samping yang ditimbulkan terhadap kehidupan sekitar. Kedua menyadarkan bahwa setinggi apapun keungulan sains, itu belum seberapa dibandingkan dengan rahasia alam yang belum tersingkap, apalagi yang Maha memiliki rahasia dunia yaitu Sang Maha Pencipta, Alloh swt. Jadi yang terjadi manakala siswa melihat atau menemukan suatu kehebatan sains maka yang ada adalah ketakjupan pada pemiliknya Alloh azawazala. Yang akan membuatnya semakin tunduk dan mengakui akan kekerdilan dirinya, jika suatu saat mereka sebagai penerap ilmu sains mereka akan lebih bijak, setidaknya memperhatikan kehidupan di sekelilingnya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar